Pecatur lansia B. Hutasoit (76) / photo, Juara Catur Lansia Simalingkar sekitarnya mengatakan, bahwa olah raga otak berupa catur tidak ada masa pensiunnya, tidak seperti cabang olah raga lainnya, karena olah raga otak ini dapat dimainkan setiap hari diberbagai warkop ujar pecatur lansia yang telah punya cucu 30 orang dan pemilik gigi palsu itu. Oleh karena itu jika jelang pensiun dari kantor tidak usah khawatir, masih banyak kegiatan baik bermain catur dan menjengunk cucu kita. Jadi kita harus mensyukuri pemberian yang diatas sana, karena kita masih diberikan kesempatan menikmati sisa-sisa hidup dihari tua ini katanya lagi dengan bangga sambil membetulkan letak kaca mata minusnya.
Disisi lainnya menurut pecatur lansia J. Silaban (70), sewaktu pergi mengunjungi cucunya ke Bali sempat bermain catur di Kuta, namun entah gimana sewaktu bermain catur ingin cepat-cepat minta pulang ke rumah anak dan meninggalkan lawan tanding saya. Satu jam sesudah saya sampai di rumah anak terjadi satu ledakan, akhirnya saya selamat katanya sedangkan lawan tanding saya yang saya tinggalkan ikut meninggal dunia, itulah tandanya sebelum ajal berpantang mati tambahnya menceritakan nostalgia caturnya di Lapo Tuak Siahaan baru-baru ini. 007
Disisi lainnya menurut pecatur lansia J. Silaban (70), sewaktu pergi mengunjungi cucunya ke Bali sempat bermain catur di Kuta, namun entah gimana sewaktu bermain catur ingin cepat-cepat minta pulang ke rumah anak dan meninggalkan lawan tanding saya. Satu jam sesudah saya sampai di rumah anak terjadi satu ledakan, akhirnya saya selamat katanya sedangkan lawan tanding saya yang saya tinggalkan ikut meninggal dunia, itulah tandanya sebelum ajal berpantang mati tambahnya menceritakan nostalgia caturnya di Lapo Tuak Siahaan baru-baru ini. 007