Medan, Penamedia CCSCom
Jelang Pemilu 2014 para Petinggi Partai Politik (Parpol) yang mengusung Calon Legislatif (Caleg) di berbagai Dapil di Sumatera Utara, baik untuk DPRD Propinsi, DPR-RI Pusat dan DPRD Kabupaten/Kota, selalu mengharapkan Caleg yang diusung Parpolnya dapat duduk menjadi Calon Legislatif di setiap Dapil yang ditentukan baik DPR-RI, DPRD Porpinsi maupun DPRD Kabupaten/ Kota dengan harapan supaya Parpol pengusung dapat meraih salah satu nomor cantik peringkat atas antar 12 parpol yang bersaing di kompetisi suara terbanyak sistem peringkat di Pemilu 2014 nanti.
Menurut pengamat kompetisi CCS, Edwin J. Girsang mengatakan, “Kalau antar Caleg tidak tabur uang di tarungnya, baru seruuuu ditonton, inilah disebut Caleg bertipe atlet. Karena seorang atlet dalam tarungnya tidak pernah memakai obat perangsang, kalah atau menang selalu menerima lapang dada.” Tambah Girsang, “Oleh karena itu, seyogiyanyalah antara Caleg menahan diri jangan ada istilah “bagi-bagi duit ” kepada pemilihnya nanti, walaupun itu berupa Rp. 50.000,- atau Rp. 100.000,- kepada kelompok-kelompok tertentu.”
Di sisi lainnya bagi Caleg yang dananya pas-pasan untuk kebutuhan alat peraganya, sistematis pola demikian akan diamininya, dan semangat juangnya menjalani kompetisi perolehan suara terbanyak sistem peringkat yang diikuti semakin tinggi dan berjuang tanpa pamrih berani lurus dan percaya bagaikan apinya reformasi dan jika duduk pun di belakang hari menjadi Anggota Legislatif yang namanya korupsi, akan dia benci karena menghambat jalannya pembangunan di segala bidang” tutur pengamat kompetisi CCS dan Atlet Catur Senior tersebut. (07)
Jelang Pemilu 2014 para Petinggi Partai Politik (Parpol) yang mengusung Calon Legislatif (Caleg) di berbagai Dapil di Sumatera Utara, baik untuk DPRD Propinsi, DPR-RI Pusat dan DPRD Kabupaten/Kota, selalu mengharapkan Caleg yang diusung Parpolnya dapat duduk menjadi Calon Legislatif di setiap Dapil yang ditentukan baik DPR-RI, DPRD Porpinsi maupun DPRD Kabupaten/ Kota dengan harapan supaya Parpol pengusung dapat meraih salah satu nomor cantik peringkat atas antar 12 parpol yang bersaing di kompetisi suara terbanyak sistem peringkat di Pemilu 2014 nanti.
Menurut pengamat kompetisi CCS, Edwin J. Girsang mengatakan, “Kalau antar Caleg tidak tabur uang di tarungnya, baru seruuuu ditonton, inilah disebut Caleg bertipe atlet. Karena seorang atlet dalam tarungnya tidak pernah memakai obat perangsang, kalah atau menang selalu menerima lapang dada.” Tambah Girsang, “Oleh karena itu, seyogiyanyalah antara Caleg menahan diri jangan ada istilah “bagi-bagi duit ” kepada pemilihnya nanti, walaupun itu berupa Rp. 50.000,- atau Rp. 100.000,- kepada kelompok-kelompok tertentu.”
Di sisi lainnya bagi Caleg yang dananya pas-pasan untuk kebutuhan alat peraganya, sistematis pola demikian akan diamininya, dan semangat juangnya menjalani kompetisi perolehan suara terbanyak sistem peringkat yang diikuti semakin tinggi dan berjuang tanpa pamrih berani lurus dan percaya bagaikan apinya reformasi dan jika duduk pun di belakang hari menjadi Anggota Legislatif yang namanya korupsi, akan dia benci karena menghambat jalannya pembangunan di segala bidang” tutur pengamat kompetisi CCS dan Atlet Catur Senior tersebut. (07)