Penamedia CCS, Medan - Apabila satu turnamen catur digelar oleh PERCASI-SU yang diikuti para duta-duta atlet catur senior Sumut baik dari Medan dan Kabupaten kota lainnya, begitu juga para atlet yang menyandang gelar seperti Master PERCASI (MP) norma master (NM) dan Master Nasional (MN).
Hasil pantauan Catur Club Simalingkar (CCS), 90% para atlet catur senior tersebut tidak mempunyai pekerjaan menetap. Maka tidak heran lagi minimnya turnamen catur yang digelar oleh PERCASI-SU setiap tahunnya membuat para atlet senior ini menghabiskan waktunya setiap hari diberbagai warung-warung kopi tempat perkumpulan para pecatur yang bertaruh dan sebagian lagi ada yang menjual problem catur mati 3 langkah diberbagai pekan-pekan atau ditempat keramaian lainnya. Dan ironisnya mereka menganggap jadi pecatur senior itu adalah bagian dari pekerjaan. Sedangkan para atlet tersebut merata sudah mempunyai momongan anak.
Oleh karena itu menurut J. Girsang, solusinya perlu dipikirkan terlebih para pengurus PERCASI-SU. Apa salahnya olahraga catur masuk sekolah atau dibuat sebagai kalender tetap tahunan berupa turnamen catur beregu antar perusahaan se-Sumatera Utara. Maka adanya hal tersebut sistematis atlet catur senior ini dapat percikan paling tidak menjadi guru les catur disekolah-sekolah dan pelatih catur diberbagai perusahaan. Hal itu dapat menambah tingkat kesejahteraan ditengah-tengah keluarga pecatur senior. (Goldo)
Home
»
»Unlabelled
» J. Girsang: Atlet Catur Senior Sumut Merata Tidak Mempunyai Pekerjaan Menetap