Medan , Pena Media CCs..
kompetisi, baik turnamen satu kejuaraan atau perolehan suara terbanyak sistem peringkat ala beregu, pesertanya memakai nomor urut kacang, seperti yang diperagakan partai politik (parpol) terhadap Calon Legislatif (Caleg) di berbagai dapil di wilayah Sumatera Utara baik untuk DPRD Propinsi, DPR-RI, DPRD Kabupaten/Kota.
Menurut para atlet Catur Club CCS, “Para Parpol pengusung, memasang Caleg-nya nomor urut cantik (1) tentu telah melihat fenomena Caleg dapat mendulang suara yang signifikan menyaingi, elektabilitas Caleg lainnya di Pemilu 2014 nanti. Hingga jadi maskot parpol di berbagai dapil menonjolkan Caleg yang berkualitas bernomor urut 1.
Sistem demikian berlaku di perlombaan Catur Beregu memasang atlet di papan 1 yang bertipe petarung unggulan, dengan harapan dapat meraih nilai point untuk menambah perbendaharaan point untuk timnya.
Oleh karenanya, jelas kita lihat setiap Caleg yang menyandang nomor urut cantik (1) di berbagai dapil besar tanggung jawabnya, ibarat batu bata bertindih 12, maka batu bata nomor urut 1 lah yang paling sakit merasakannya.
Di sisi lainnya, menurut pengamat CCS, Girsang mengatakan, “Apabila gaya memilih Caleg nomor urut cantik (1) ala meluruskan benang yang basah, peluang sangat tipis menelurkan satu Calon Legislatif duduk satu kursi di tiap dapil seperti yang diprediksi banyak orang”. (007)