Medan, Penamedia CCSCom
Catur ilustrasi dwi tarung kandidat versi CCS 2014, pasangan catur kandidat Prabowo Subianto – Hatta Radjasa nomor urut 1 unggul 1 ½ – ½ atas pesaingnya Jokowi – Jusuf Kalla nomor urut 2. Dwi tarung versi CCS 2014 tersebut, bermula dari (Prabowo vs Jokowi) berakhir remis ½ – ½ dan (Hatta Radjasa vs Jusuf Kalla) 1 – 0. Hingga nilai point tertinggi diraih pasangan kandidat Prabowo – Hatta 1 ½ – ½ ala versi CCS.
Menurut Ketua Catur Club CCS, Edwin J. Girsang mengatakan, “Catur ilustrasi kandidat mengilustrasikan catur Prabowo vs Jokowi berakhir remis, pasalnya karena catur Prabowo tipe berani menyerang dengan gaya terbuka, dan catur Jokowi mengimbanginya melayani pertukaran buah catur secara besar-besaran hingga berujung remis ½ – ½.
Tetapi lain halnya catur Hatta Radjasa vs Jusuf Kalla yang mana Hatta Radjasa ibarat dihadapkan dengan pecatur nama besar Mantan pemain Olympiade yang sudah 10 tahun menggantungkan papan caturnya, tetapi nama besar bukan jaminan memenangkan dwi tarung, jika berbicara di meja olahraga otak, kecuali prestasi tarung di perhelatan percaturan yang dapat diungguli Hatta Radjasa dengan skor 1 – 0.
Disisi lainnya tambah pecatur CCS dan pengamat tersebut mengatakan, “Catur Pilpres tidak ubahnya catur pasca Pileg yang mana saat itu, catur ilustrasi CCS mengangkat 3 partai politik yang bertarung bakal masuk nomor urut cantik 3 besar yaitu Gerindra, PDI-P dan Golkar. Dan hasilnya sesuai yang kita ilustrasikan,” tutur pecatur Senior CCS tersebut. (CCSCom)
Catur ilustrasi dwi tarung kandidat versi CCS 2014, pasangan catur kandidat Prabowo Subianto – Hatta Radjasa nomor urut 1 unggul 1 ½ – ½ atas pesaingnya Jokowi – Jusuf Kalla nomor urut 2. Dwi tarung versi CCS 2014 tersebut, bermula dari (Prabowo vs Jokowi) berakhir remis ½ – ½ dan (Hatta Radjasa vs Jusuf Kalla) 1 – 0. Hingga nilai point tertinggi diraih pasangan kandidat Prabowo – Hatta 1 ½ – ½ ala versi CCS.
Menurut Ketua Catur Club CCS, Edwin J. Girsang mengatakan, “Catur ilustrasi kandidat mengilustrasikan catur Prabowo vs Jokowi berakhir remis, pasalnya karena catur Prabowo tipe berani menyerang dengan gaya terbuka, dan catur Jokowi mengimbanginya melayani pertukaran buah catur secara besar-besaran hingga berujung remis ½ – ½.
Tetapi lain halnya catur Hatta Radjasa vs Jusuf Kalla yang mana Hatta Radjasa ibarat dihadapkan dengan pecatur nama besar Mantan pemain Olympiade yang sudah 10 tahun menggantungkan papan caturnya, tetapi nama besar bukan jaminan memenangkan dwi tarung, jika berbicara di meja olahraga otak, kecuali prestasi tarung di perhelatan percaturan yang dapat diungguli Hatta Radjasa dengan skor 1 – 0.
Disisi lainnya tambah pecatur CCS dan pengamat tersebut mengatakan, “Catur Pilpres tidak ubahnya catur pasca Pileg yang mana saat itu, catur ilustrasi CCS mengangkat 3 partai politik yang bertarung bakal masuk nomor urut cantik 3 besar yaitu Gerindra, PDI-P dan Golkar. Dan hasilnya sesuai yang kita ilustrasikan,” tutur pecatur Senior CCS tersebut. (CCSCom)