Medan, Pena Media CCS.
Mengikuti kompetisi catur
balon kandidat yang sifatnya berpasangan terlebih bagi balon unggulan lebih
dari 1 (satu), maka kendalanya selalu di Wakil/Papan II. Jika Papan I unggulan
Papan II kartu mati menjadi ganjal saja tidak bisa diharapkan, maka sia sialah
perjuangan sibalon unggulan Papan I tersebut. Menurut pengamat catur kompetisi
CCS J. Girsang mengatakan hal ini bisa terjadi karena faktor “X”, adalah itu
dikarenakan intervensi perahu pengusung mengklaim jatah Papan II harus orang
partai, kalau tidak perahu pengusung tidak mendukung ?. Melihat hal yang
mendesak tersebut sibalon unggulan itu menyetujui dengan alasan asal lah dulu
selamat maju menjadi peserta terdaftar kompetisi.
Tetapi sesudah kompetisi
digulirkan hasilnya sangat mengecewakan, karena wakil/Papan II tidak tarik
mengimbangi pasangan pesaing Papan II lainnya. Tetapi lain hal nya dengan catur
balon unggulan yang satu ini, beliau tidak mau di intervensi, mandat penuh
dipercayakan padanya untuk mencari Wakil/pasangan Papan II nya, dengan amit
amit dan telaten menggandeng figur yang pas yaitu bertipe sekata, sejalan,
searah, dan selaras, pokoknya tiada dusta di antara mereka berdua, kalah
ataupun menang dalam mengikuti kompetisinya. Maka sosok demikianlah salah satu
catur balon kandidat yang mampu bersaing di partai kompetisi yang keras. (Yuli)